Become Exhibitor
LOGO ISSEI 2025 COLOR-3 BARIS
Visitor Registration

Menyambut Masa Depan Industri Baja Indonesia di ISSEI 2025: Transformasi, Kemandirian, dan Inovasi Hijau

Jakarta, 20 Mei 2025 – Industri baja Indonesia tengah memasuki babak baru yang penuh semangat dan optimisme. Iron-Steel Summit & Exhibition Indonesia (ISSEI) 2025 hadir sebagai momentum penting yang mempertemukan para pelaku industri, pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam satu forum besar untuk membahas transformasi, tantangan, serta peluang sektor baja nasional.

Pembukaan Meriah: Simbol Sinergi dan Komitmen

Rangkaian acara ISSEI 2025 diawali dengan seremoni pembukaan yang sarat makna. Dimulai dari registrasi peserta sejak pagi, kehadiran para VVIP, hingga sambutan hangat dari Ketua Umum Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA), Mr. Muhamad Akbar, serta Chairman South East Asia Iron and Steel Institute (SEAISI), Dato Lim Hong Thye. Penandatanganan komitmen antara IISIA dan SEAISI menjadi simbol kuat kolaborasi regional, mempertegas tekad bersama untuk memajukan industri baja Asia Tenggara. Kehadiran Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, sebagai keynote speaker, menambah bobot acara pembukaan. Beliau menyoroti pentingnya hilirisasi industri baja sebagai tulang punggung pembangunan nasional dan daya saing ekonomi Indonesia di kancah global.

Diskusi Interaktif: Hilirisasi, Kemandirian, dan Ketahanan Nasional

Hari pertama ISSEI 2025 mengusung tema besar “Transformasi Industri Baja: Mendorong Hilirisasi dan Kemandirian Ekonomi.” Diskusi panel menghadirkan tokoh-tokoh strategis seperti Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu, Sekjen Kementerian Perindustrian Eko S.A Cahyanto, serta Ketua Umum IISIA Akbar Djohan. Mereka membedah strategi hilirisasi, investasi, dan ekspansi industri baja agar mampu menciptakan nilai tambah maksimal bagi perekonomian nasional.

Sesi berikutnya mengangkat peran baja dalam mendukung ketahanan dan pertahanan Indonesia. Jenderal TNI Maruli Simanjuntak (Kepala Staf Angkatan Darat) dan Dirut PT PAL Indonesia, Dr. Kaharuddin Djenod, menegaskan pentingnya baja berkualitas tinggi untuk industri strategis dan pertahanan negara. Diskusi ini memperlihatkan betapa eratnya kaitan antara kekuatan industri baja dan kemandirian bangsa.

Optimisme dan Tantangan: Menatap Masa Depan Industri Baja

Hari kedua ISSEI 2025 mengajak peserta menelaah masa depan industri baja Indonesia. Salah satu topik hangat adalah upaya meningkatkan daya saing baja nasional di pasar global serta mengurangi ketergantungan pada impor. Pembicara seperti Saleh Husin (WKU KADIN) dan Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti memberikan perspektif tentang kebijakan dan inovasi yang dibutuhkan agar baja Indonesia mampu bersaing di era globalisasi.

Tak kalah menarik, sesi tentang “Baja Hijau dan Net Zero 2060” menjadi sorotan utama. Prof. Dr. Eniya Listiani Dewi (Dirjen EBTKE) dan para pemimpin industri membahas peluang kolaborasi multipihak untuk membangun ekosistem baja hijau. Kolaborasi antara produsen baja dan sektor agro, serta penerapan teknologi ramah lingkungan, menjadi kunci agar industri baja dapat beradaptasi dengan target net zero emission 2060.

Puncak Acara: Apresiasi dan Harapan Baru

Hari ketiga menjadi puncak dari rangkaian ISSEI 2025. Pengumuman pemenang lomba Green Building dan booth terbaik menandai apresiasi terhadap inovasi dan kreativitas peserta. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, memberikan speech tentang dukungan pemerintah terhadap pertumbuhan industri baja nasional. Prosesi penutupan diwarnai dengan semangat kolaborasi dan optimisme, menegaskan bahwa masa depan industri baja Indonesia ada di tangan generasi yang inovatif, adaptif, dan berwawasan hijau. ISSEI 2025 bukan sekadar pameran, melainkan ajang strategis untuk membangun masa depan industri baja Indonesia yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan. Dengan sinergi lintas sektor dan komitmen pada inovasi hijau, industri baja siap menjadi motor penggerak ekonomi nasional sekaligus pilar ketahanan bangsa di era global. Momen bersejarah ini menjadi panggung perubahan menuju Indonesia Emas yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *